Konsumsi Pangan
Konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah
pangan, secara tunggal maupun beragam, yang dikonsumsi seseorang atau
sekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis
dan sosiologis. Tujuan fisiologis adalah upaya untuk memenuhi keinginan makan
(rasa lapar) atau untuk memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Tujuan
psikologis adalah untuk memenuhi kepuasan emosional atau selera, sedangkan
tujuan sosiologis adalah untuk memelihara hubungan manusia dalam keluarga dan
masyarakat. Konsumsi pangan merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan
gizi yang selanjutnya bertindak menyediakan energi bagi tubuh, mengatur proses
metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh serta berguna untuk pertumbuhan.
Konsumsi, jumlah dan jenis pangan dipengaruhi oleh banyak faktor. (Sedioetama,
2008)
Natrium
Sodium
/ Natrium (Na) merupakan komponen elektrolit yang sangat vital peranannya dalam
keseimbangan (homeostasis tubuh). Tubuh
manusia mengandung 1,8 gram natrium (Na) per kilogram berat badan bebas lemak
terutama dalam cairan ekstraseluler. Kandungan natrium dalam plasma sekitar
300-355 mg/ 100 ml. Natrium juga terdapat dalam intraseluler, namun dalam
jumlah yang kecil. Natrium dalam tulang sekitar 30-40% dari total natrium
tubuh. Natrium merupakan kation utama dari cairan ekstraselule yang menimbulkan
tekanan osmotik untuk menjaga agar air tidak keluar dari darah dan masuk ke
dalam sel. Tekanan osmotik akan menyeimbangkan tekanan yang sama yang
ditimbulkan oleh kalium di dalam sel yang menjaga agar air tetap berada didalam
sel. Dalam keadaan normal, tubuh dapat menjaga keseimbangan antara natrium di
luar sel dan kalium di dalam sel serta menjaga keseimbangan air. Sebagian kecil
natrium diserap dalam lambung dan sebagian besar diserap secara cepat dalam
usus halus. Penyerapan natrium terjadi secara proses aktif yang memerlukan
energy. Natrium yang diserap akan ditransportasikan oleh darah ke ginjal untuk
disaring dan diekskresikan sehingga kadar natrium dalam darah tetap rendah atau
sesuai kebutuhan. Metabolisme utama natrium diatur oleh aldosteron, yaitu suatu
hormon korteks adrenal yang meningkatkan reabsorbsi natrium dari ginjal.
Defisiensi natrium jarang ditemukan karena mineral
ini dapat ditemukan pada hampir semua jenis bahan makanan. Pangan nabati
mengandung natrium lebih sedikit dibandingkan dengan pangan hewani. Kehilangan
natrium yang berlebihan dapat disebabkan oleh muntah, diare, atau pun
berkeringat yang berlebihan atau dalam jangka panjang. Kehilangan natrium erat
kaitannya dengan status keseimbangan air dalam tubuh. Apabila tubuh kehilangan
air maka akan tampak gejala kekurangan cairan ekstraseluler yaitu volume darah
tinggi, hematokrit meningkat, tekanan darah rendah, dan kram otot.
Kelebihan
sodium dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah, yang paling
jelas adalah peningkatan tekanan darah, karena sodium akan meretensi air
sehingga meningkatkan volume plasma dan tekanan darah. Sehingga jumlahnya harus
dibatasi pada penderita hipertensi dan gagal jantung karena peningkatan volume
plasma akan meningkatkan beban jantung. Peningkatan kadar natrium dalam darah
(hipernatremia) juga dapat menimbulkan keluhan-keluhan seperti rasa haus,
kelemahan, mual, mulut kering, gelisah, nyeri kepala, bengkak pada tungkai,
demam (ringan). Pada kadar hipernatremia yang sangat tinggi menyebabkan
penurunan kesadaran, kejang dan bahkan perdarahan otak.
Bahan Makanan Sumber Natrium
Sebagian
besar natrium diperoleh dari garam dapur (NaCl) dan penyedap masakan seperti
MSG (monosodium glutamate) dan soda kue (natrium bikarbonat). Kebutuhan natrium
sebanyak 1500 mg dapat diperoleh dengan mengkonsumsi 2/3 sendok teh garam
dapur. Natrium ditemukan secara alamiah dalam jumlah yang kecil pada semua
bahan makanan, tetapi dalam jumlah yang besar ditambahkan dalam makanan olahan
seperti olahan daging, sereal, keju, roti, dan snack. Pangan nabati mengandung natrium lebih sedikit
dibandingkan dengan pangan hewani. Sumber natrium yang sehat adalah sayur,
buah, dan biji-bijian utuh. Sedangkan sumber natrium yang tidak sehat adalah
produk pangan olahan yang mengandung natrium dalam jumlah yang tinggi.
Pustaka:
Proverawati,
Atikah., Wati K, Erna. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Suhardjo.,Kusharto
M, Clara. 2013. Prinsip-prinsip Ilmu
Gizi. Yogyakarta: Kanisius.
Beck
E, Mary. 2011. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan Penyakit-penyakit untuk
Perawat dan Dokter. Yogyakarta: ANDI.
Pakar
Gizi Indonesia. 2017. Ilmu Gizi: Teori dan Aplikasi. Jakarta: EGC.
No comments:
Post a Comment