Tuesday 8 May 2018

Natrium


Konsumsi Pangan

Konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah pangan, secara tunggal maupun beragam, yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis. Tujuan fisiologis adalah upaya untuk memenuhi keinginan makan (rasa lapar) atau untuk memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Tujuan psikologis adalah untuk memenuhi kepuasan emosional atau selera, sedangkan tujuan sosiologis adalah untuk memelihara hubungan manusia dalam keluarga dan masyarakat. Konsumsi pangan merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan gizi yang selanjutnya bertindak menyediakan energi bagi tubuh, mengatur proses metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh serta berguna untuk pertumbuhan. Konsumsi, jumlah dan jenis pangan dipengaruhi oleh banyak faktor. (Sedioetama, 2008)

Natrium

Sodium / Natrium (Na) merupakan komponen elektrolit yang sangat vital peranannya dalam keseimbangan (homeostasis tubuh). Tubuh manusia mengandung 1,8 gram natrium (Na) per kilogram berat badan bebas lemak terutama dalam cairan ekstraseluler. Kandungan natrium dalam plasma sekitar 300-355 mg/ 100 ml. Natrium juga terdapat dalam intraseluler, namun dalam jumlah yang kecil. Natrium dalam tulang sekitar 30-40% dari total natrium tubuh. Natrium merupakan kation utama dari cairan ekstraselule yang menimbulkan tekanan osmotik untuk menjaga agar air tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel. Tekanan osmotik akan menyeimbangkan tekanan yang sama yang ditimbulkan oleh kalium di dalam sel yang menjaga agar air tetap berada didalam sel. Dalam keadaan normal, tubuh dapat menjaga keseimbangan antara natrium di luar sel dan kalium di dalam sel serta menjaga keseimbangan air. Sebagian kecil natrium diserap dalam lambung dan sebagian besar diserap secara cepat dalam usus halus. Penyerapan natrium terjadi secara proses aktif yang memerlukan energy. Natrium yang diserap akan ditransportasikan oleh darah ke ginjal untuk disaring dan diekskresikan sehingga kadar natrium dalam darah tetap rendah atau sesuai kebutuhan. Metabolisme utama natrium diatur oleh aldosteron, yaitu suatu hormon korteks adrenal yang meningkatkan reabsorbsi natrium dari ginjal.
Defisiensi natrium jarang ditemukan karena mineral ini dapat ditemukan pada hampir semua jenis bahan makanan. Pangan nabati mengandung natrium lebih sedikit dibandingkan dengan pangan hewani. Kehilangan natrium yang berlebihan dapat disebabkan oleh muntah, diare, atau pun berkeringat yang berlebihan atau dalam jangka panjang. Kehilangan natrium erat kaitannya dengan status keseimbangan air dalam tubuh. Apabila tubuh kehilangan air maka akan tampak gejala kekurangan cairan ekstraseluler yaitu volume darah tinggi, hematokrit meningkat, tekanan darah rendah, dan kram otot.
Kelebihan sodium dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah, yang paling jelas adalah peningkatan tekanan darah, karena sodium akan meretensi air sehingga meningkatkan volume plasma dan tekanan darah. Sehingga jumlahnya harus dibatasi pada penderita hipertensi dan gagal jantung karena peningkatan volume plasma akan meningkatkan beban jantung. Peningkatan kadar natrium dalam darah (hipernatremia) juga dapat menimbulkan keluhan-keluhan seperti rasa haus, kelemahan, mual, mulut kering, gelisah, nyeri kepala, bengkak pada tungkai, demam (ringan). Pada kadar hipernatremia yang sangat tinggi menyebabkan penurunan kesadaran, kejang dan bahkan perdarahan otak.

Bahan Makanan Sumber Natrium

Sebagian besar natrium diperoleh dari garam dapur (NaCl) dan penyedap masakan seperti MSG (monosodium glutamate) dan soda kue (natrium bikarbonat). Kebutuhan natrium sebanyak 1500 mg dapat diperoleh dengan mengkonsumsi 2/3 sendok teh garam dapur. Natrium ditemukan secara alamiah dalam jumlah yang kecil pada semua bahan makanan, tetapi dalam jumlah yang besar ditambahkan dalam makanan olahan seperti olahan daging, sereal, keju, roti, dan snack. Pangan nabati mengandung natrium lebih sedikit dibandingkan dengan pangan hewani. Sumber natrium yang sehat adalah sayur, buah, dan biji-bijian utuh. Sedangkan sumber natrium yang tidak sehat adalah produk pangan olahan yang mengandung natrium dalam jumlah yang tinggi.


Pustaka:

Proverawati, Atikah., Wati K, Erna. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Suhardjo.,Kusharto M, Clara. 2013. Prinsip-prinsip Ilmu  Gizi. Yogyakarta: Kanisius. 
Beck E, Mary. 2011. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan Penyakit-penyakit untuk Perawat dan Dokter. Yogyakarta: ANDI.
Pakar Gizi Indonesia. 2017. Ilmu Gizi: Teori dan Aplikasi. Jakarta: EGC.

No comments:

Post a Comment