Tuesday 22 May 2018

Netizen Gathering with MPR membahas 4 Pilar MPR RI


Di artikel ini saya akan berbagi pengalaman saya saat mengikuti sosialisasi MPR terkait 4 Pilar MPR RI dalam Netizen Gathering di Bali yang dilaksanakan pada 10 Mei 2018 di Bali Bintang Kuta Hotel. Kegiatan dilangsungakn beberapa minggu lalu, dank arena jadwal saya yang padat akibat ujian, saya baru dapat menyelesaikan tulisan ini hari ini. Jadi langsung saja, dalam kegiatan ini, netizen dan blogger diajak untuk mengemukakan pendapat dan berbagi informasi terkait 4 Pilar MPR RI bersama dengan anggota MPR. Suasana di ballroom terasa sunyi dan sepi, bahkan diawal kegiatan sangat terlihat bahwa peserta merasa canggung karena harus berhadapan langsung dengan anggota MPR. Jumlah peserta yang terbatas (sekitar 50 orang) dan tidak saling mengenal, meningkatkan rasa canggung diantara peserta. Namun, berkat lelucon pembawa acara, akhirnya dapat mencairkan suasana yang tegang.  Kegiatan gathering berlangsung selama kurang lebih 4 jam. Menurut saya, cukup itu saja basa-basi yang diperlukan dalam artikel ini, karena daripada saya membahas suasana dan waktu, sebaiknya saya membagikan informasi apa saja yang saya dapatkan selama 4 jam duduk disana.

Sebagian besar orang mungkin masih asing dengan kata 4 Pilar MPR RI. Sebelum dikenal dengan sebutan 4 Pilar MPR RI, 4 Pilar MPR RI dikenal dengan sebutan 4 Pilar Kebangsaan. Perubahan nama 4 Pilar Kebangsaan menjadi 4 Pilar MPR RI disebabkan banyaknya kontroversi terkait kedudukan Pancasila yang disetarakan dengan 3 pilar lainnya. 4 Pilar MPR RI, yaitu:
  1. Pancasila
  2. Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945)
  3. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
  4. Bhinneka Tunggal Ika


Kenapa MPR datang ke Bali hanya untuk membahas 4 Pilar ?
Jadi, kegiatan sosialisasi ini telah diatur dalam Pasal 5 huruf a dan b, Undang Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, dimana salah satu tugas MPR adalah untuk memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan Ketetapan MPR. Dalam kegiatan sosialisasi ini juga, peserta diberikan kit yang mendukung pemasyarakatan ini berupa sebuah poster yang berisi tentang Implementasi Sila-Sila Pancasila, buku saku UUD NRI Tahun 1945, buku saku Ketetapan MPR, serta beberapa leaflet terkait Tugas dan Kewenangan MPR dan poster berisi sebuah puisi berjudul Manifesto #IniBaruIndonesia.


Dalam kegiatan ini ada beberapa hal yang menarik perhatian saya, namun apabila saya jelaskan satu per satu maka ini akan menjadi sebuah buku yang dijual di toko serba 5000 jadi akan saya tuliskan beberapa intinya saja.
  1. Kegiatan ini diisi oleh (narasumber) Sekjen MPR yakni Bpk Ma’ruf Cahyono dan kurang lebih ada 2 orang lagi anggota MPR.
  2. MPR RI bukan lagi lembaga tertinggi, MPR RI berkedudukan sebagai Lembaga Negara. Dari pernyataan ini yang dapat saya maknai adalah MPR RI berkedudukan sejajar dengan lembaga Negara yang lainnya, yakni DPR, DPD, dan DPRD. MPR RI saat ini dipimpin oleh 8 orang yang berasal dari/merupakan anggota DPR dengan 1  orang ketua dan 7 orang wakil ketua, mereka adalah :

          Ketua : Dr. (H.C) Zulkifli Hasan,S.E,M.M.
          Wakil Ketua : H. Mahyudin,S.T,M.M.
                                 E.E. Mangindaan,S.IP.
                                 Dr.H.M. Hidayat Nur Wahid, M.A.
                                 Dr. (H.C) Oesman Sapta
                                 Drs. Ahmad Basarah, M.H.
                                 H. Ahmad Muzani
                                Drs. H. Muhaimin Iskandar, M.Si.
     3. Sebelum mengakhiri sesi penjelasan materi, narasumber membacakan (koreksi: tidak dibaca, narasumber sudah hafal) puisi Manifesto #IniBaruIndonesia.


Buat kalian yang ingin stalker kegiatan MPR RI atau lagi cari informasi tentang MPR langsung aja kepoin di
www.mpr.go.id
facebook : www.MPRgoid
Twitter : mprgoid
Instagram : mprgoid
Youtube : MPR RI






No comments:

Post a Comment