Thursday 18 April 2019

Diet Diabetes Mellitus dengan Nefropati



Diet diabetes mellitus jika tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya komplikasi pada berbagai organ tubuh, diantaranya ginjal. Manifestasi lanjut dari kelainan ginjal pada diabetes mellitus adalah nefropati diabetes.
a. Tujuan diet
Tujuan diet penyakit diabetes mellitus dengan nfropati adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menghambat laju kerusakan ginjal, dengan cara :
     1.      Mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan darah
     2.      Mencegah menurunnya fungsi ginjal
     3.      Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

b. syarat diet
1.      Energy adekuat, yaitu 25 – 30 kkal/kg BB ideal.
2.      Protein rendah, yaitu 10% dari kebutuhan energi total atau 0,8 g/kg BB. Rendahnya kandungan protein diet sehari tergantung pada kondisi pasien. Sebanyak 65% protein berasal dari sumber protein bernilai biologic tinggi.
3.      Karbohidrat sedang, yaitu 55 – 60% dari kebutuhan energy total. Kebutuhan karbohidrat tergantung pada kadar glukosa dan lipida darah. Gunakan karbohidrat kompleks sebagai sumber karbohidrat utama. Pemberian karbohidrat sederhana berupa gula murni dalam jumlah terbatas sebaiknya dilakukan bersama makanan utama dan bukan di antara waktu makan.
4.      Lemak normal, yaitu 20 – 25% dari kebutuhan energy total. Utamakan asam lemak tidak jenuh ganda atau tunggal. Asupan asam lemak jenuh hendaknya < 10% asupan energy total. Kolesterol < 300 mg.
5.      Natrium 1000 – 3000 mg, tergantung pada tekanan darah, adanya edema, dan ekskresi natrium.
6.      Kalium dibatasi hingga 40-70 meq (1600-2800 mg) atau 40 mg/kg BB, bila ada hiperkalemia (GFR ≤ 10 ml/menit) atau bila urin < 1000 ml/hari.
7.      Fosfor tinggi 8 – 12 mg/kg BB (diperlukan obat pengikat fosfor)
8.      Kalsium tinggi 1200 – 1600 mg (diperlukan suplemen)
9.      Vitamin tinggi. Bila nafsu makan menurun diberikan suplemen vitamin B kompleks, asam folat, piridoksin, serta vitamin C.


c. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Sumber karbohidrat
Beras, ubi, singkong, kentang, roti tawar, tepung terigu, sagu, dan tepung singkong
Sumber karbohidrat tinggi natrium, seperti cake, biscuit, dan krekers.
Sumber protein hewani
Daging sapi, ayam, ikan, telur, susu dan hasil olahannya
Daging dan ikan yang diawetkan seperti ikan asin, dendeng, sarden, dan corned beef.
Sumber protein nabati

Semua jenis kacang-kacangan dan hasil olahannya yang merupakan sumber protein bernilai biologic rendah.
Sayuran
Rendah kalium, seperti caisim, kangkung, sawi, wortel, dan terong
Tinggi kalium seperti tomat. kol, bayam, bit, daun bawang, tauge kacang hijau, kacang buncis, kembang kol, waluh, dan rebung.
Buah-buahan
Rendah kalium, seperti jambu, kedondong, mangga, markisa, melon, semangka, nangka, pir, salak, sawo
Tinggi kalium seperti anggur, arbei, belimbing, duku, jambu biji, jeruk, pepaya, dan pisang.
Minuman

Berbagai minuman bersoda dan beralkohol.
Bumbu
Semua jenis bumbu selain gula
Semua jenis gula, madu.


2. Diet Chronic Kidney Disease (CKD)
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Apabila nilai Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) < 25 ml/menit, diberikan diet protein rendah.

a. Tujuan diet
Tujuan diet penyakit Chronic Kidney Disease (CKD) adalah untuk :
1.      Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal.
2.      Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia).
3.      Mengatur keseimbangan cairan elektrolit
4.      Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus.

b. Syarat diet
1.      Energy cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
2.      Protein rendah, yaitu 0,6 – 75 g/ kg BB. Sebagian harus bernilai biologik tinggi.
3.      Lemak cukup, yaitu 20 – 30% dari kebutuhan energy total dikurangi energy yang berasal dari protein dan lemak.
4.      Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria. Banyak natrium yang diberikan antara 1-3 g.
5.      Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
6.      Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (± 500 ml).
7.      Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C, dan vitamin D.

c. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Sumber karbohidrat
Nasi, bihun, jagung, kentang, macaroni, mi, tepung-tepungan, singkong, ubi, selai, madu, permen.

Sumber protein
Telur, daging, ikan, ayam, susu.
Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe dan tahu
Sumber lemak
Minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak kelapa sawit, minyak kedelai, margarine, dan mentega rendah garam.
Kelapa, santan, minyak kelapa, margarine, mentega biasa, dan lemak hewan
Sumber vitamin dan mineral
Semua sayuran dan buah, kecuali pasien dengan hiperkalemia dianjurkan yang mengandung kalium rendah/sedang.
Sayuran dan buah tinggi kalium pada pasien dengan hiperkalemia

Pustaka :
Almatsier, S. 2005. Penuntun Diet edisi Terbaru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


No comments:

Post a Comment